AURORA INFO

Diberdayakan oleh Blogger.

Aurora Info




Kali ini saya akan membahas tentang kejadian astronomi yang akan terjadi pada tanggal 11 November 2019 nanti yaitu kejadian ketika planet Merkurius menyeberangi wajah Matahari. Peristiwa langit yang langka ini hanya terjadi sekitar 13 kali per abad, Transit Merkurius terjadi karena ia adalah salah satu dari hanya dua planet di Tata Surya kita yang mengorbit matahari lebih dekat dari Bumi selain Venus. Pada sebagian besar orbitnya, Merkurius melewati di atas atau menggantung di bawah Matahari seperti yang terlihat dari Bumi. Namun, kadang-kadang, orbit Bumi dan Merkurius berbaris sedemikian rupa sehingga Merkurius melewati langsung antara Bumi dan Matahari. Sehingga dia terlihat menyeberangi wajah Matahari.

Peristiwa transit Merkurius merupakan peristiwa langka yang tidak terjadi setiap tahun, meskipun Merkurius selalu melakukan revolusi. Berdasarkan paparan dari CBS News, peristiwa transit Merkurius setidaknya terjadi 13 kali setiap abadnya. Namun untuk waktunya tidak diprediksi secara beraturan. Sampai saat ini peristiwa Transit Merkurius yang sudah diketahui oleh manusia telah terjadi beberapa kali yakni di tahun 1999, 2003, dan 2006. sehingga Anda tidak akan mendapatkan kesempatan lain untuk melihatnya hingga 2032 - 13 tahun dari sekarang.  Namun peristiwa ini tidak bisa dilihat di seluruh wilayah Bumi. Tentu yang bisa menyaksikan peristiwa ini adalah belahan Bumi yang sedang mengalami siang hari karena matahari terlihat pada waktu itu.

Merkurius akan memulai perjalanannya melintasi matahari pada 11 November 2019 pukul 07.35 EST atau 19.35 WIB, dan seluruh transit akan memakan waktu sekitar lima setengah jam, berakhir pada 13.04 EST atau 01.00 WIB pada 12 November 2019, menurut NASA, dikutip dari Space.com, Senin (4/11/2019).

Ada empat bagian penting untuk keseluruhan peristiwa ini :

  1. Dimulai dengan kontak pertama, atau saat siluet Merkurius menyentuh tepi matahari," kata Dean Pesnell, ilmuwan proyek dari Solar Dynamics Observatory (SDO) NASA, mengatakan dalam sebuah blog pada 23 Oktober 2019.
  2. Kontak kedua terjadi pada saat Merkurius telah bergerak sepenuhnya di depan matahari.
  3. Kontak ketiga adalah ketika Merkurius mulai menyeberang tepi cakram matahari di dekat ujung transit. 
  4. Kontak keempat yaitu saat terakhir bayangan Merkurius menyentuh tepi cakram matahari, menandai akhir transit.

Tidak seperti transit Venus, di mana planet ini tampak cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang, Merkurius sangat kecil sehingga Anda membutuhkan teropong atau teleskop dengan filter Matahari untuk melihatnya. Namun, melihat Matahari secara langsung atau melalui teleskop tanpa perlindungan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan penglihatan yang serius dan permanen, jadi pastikan Anda menggunakan filter surya.

Cara menyaksikan transit Merkurius :

Teleskop surya khusus.
     Teleskop ini memiliki filter bawaan dan tidak dapat dilepas, menjadikannya pilihan yang sangat aman. Teleskop Coronado, misalnya, memungkinkan Anda melihat matahari dalam hidrogen-alfa, yang berarti akan muncul citra oranye/merah.

Teleskop biasa dengan filter.
      Jika Anda sudah memiliki teleskop maka Anda dapat membeli filter yang pas di ujung depan. Anda harus selalu memastikan filter terpasang dengan benar dan pegang bola lampu sebelum memasang, untuk memeriksa kerusakan, seperti lubang kecil, untuk melindungi mata Anda.

Proyeksi melalui teleskop pembiasan.
        Alternatif untuk filter matahari adalah memproyeksikan gambar Matahari melalui teleskop Anda ke selembar kartu putih. Tambahkan kerah pelindung kardus ke teleskop itu sendiri untuk menutupi sisa sinar matahari. Gunakan lubang kurang dari empat inci untuk mencegah panas berlebih.

Proyeksi melalui teropong Anda.
      Anda dapat menggunakan metode proyeksi yang serupa dengan teropong. Pasang mereka ke tripod fotografi dan tutup salah satu lubang dengan penutup lensa. Anda akan menemukan bahwa kartunya harus cukup dekat dengan lensa mata teropong.

Cara memfilmkan transit.
      Mengingat bahwa transit Merkuri jarang terjadi, banyak pengamat ingin menangkap momen tersebut sebagai kenang-kenangan. Untungnya, peralatan fotografi untuk astronomi menjadi relatif murah dan tersedia secara luas sehingga ini cukup mudah dilakukan, terutama jika Anda sudah melihat transit melalui teleskop yang difilter.

Lokasi untuk melihat fenomena ini



Transit Merkurius akan terlihat dari sebagian besar di Amerika Utara, seluruh Amerika Selatan, seluruh Afrika, dan beberapa bagian Eropa, Asia dan Antartika. Menurut peta yang dikembangkan oleh Time and Date, gedung pencakar langit di kota-kota seperti New York, Montreal dan Sao Paulo bisa menyaksikan seluruh proses transit, dan mereka yang tinggal di Honolulu, Roma dan Kairo dapat menangkap bagian dari perjalanan Merkurius tersebut.

Sementara itu, mereka yang ada di Pantai Timur Amerika Serikat dapat menonton seluruh transit Merkurisu, karena matahari sudah akan terbit pada saat peristiwa dimulai. Sedangkan wilayah seperti Columbus, Ohio, dan sekitarnya juga dapat menangkap bayangan kecil Merkurius yang masuk dan meninggalkan cakram matahari. Akan tetapi, para pengamat langit yang berada di sebelah barat Sungai Mississippi akan melewatkan sebagian dari fenomena tersebut, sebab transit sudah berlangsung pada saat matahari terbit di sana.

Namun, ada banyak waktu untuk menikmatinya, karena transit Merkurius diprediksi berlangsung selama 5 jam, 28 menit, dan 47 detik, menurut Time and Date. Misalnya, orang-orang di San Francisco, California, akan memiliki waktu lebih dari 3 jam untuk menonton transit Merkurius setelah matahari terbit.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


       OK Kali ini kita akan bersama-sama menguraikan rasa penasaran tentang cahaya yang berpendar luar biasa anggun dalam dinginnya atmosfer lintang tinggi secara gamblang . Kutub merupakan suatu wilayah yang sangat dingin sehingga tidak ada tumbuhan yang dapat hidup disana. Salju tebal terhampar luas membentang sejauh mata memandang. Namun dibalik itu semua terdapat pesona keindahan yang ditawarkan  kutub yang tidak pernah anda jumpai pada daerah-daerah lain di muka bumi. Kemilau cahayanya yang terang menyerupai fajar di pagi hari, mampu menimbulkan mitos di kalangan Bangsa Yunani. Mereka menyebut pendar cahaya itu sebagai kehadiran Sang Dewa Fajar. Namun demikian, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, mitos Dewa Fajar itu telah tersisihkan dengan nama Aurora.



Pengertian Umum Aurora
       Aurora merupakan pedaran cahaya yang berwarna yang terdapat di atas cakrawala daerah yang berada di lintang tinggi yang terjadi karena adanya pembelokan arah angin Matahari oleh medan magnet bumi ke daerah kutub dan terjadi reaksi dengan partikel molekul di atmosfer. Terdapat dua jenis Aurora yakni berada di daerah kutub utara yang dinamakan dengan Aurora Borealis dan pada kutub selatan dengan nama Aurora Australis.
        Karena Borealis berada di wilayah kutub utara maka hanya akan muncul antara bulan September dan Oktober dan untuk Aurora Austalis muncul pada bulan Maret dan April setiap tahunnya di belahan bumi  selatan. Jadi hakikatnya Aurora hanya terlihat saat musim gugur dan menjelang musim dingin, karena pada waktu itulah wilayah kutub sudah sedikit menerima paparan sinar matahari dengan kata lain siang lebih singkat daripada malam.

Berikut ini proses terjadinya Aurora :
  1. Matahari, atau Bintang merah yang menjadi pusat orbit planet-planet wilayah tatasurya ternyata hanyalah satu diantara milyaran bintang lainnya di galaksi bimasakti. Pada inti pusatnya, ia memiliki suhu 14 juta kelvin dengan tekanan 100 milyar kali lipat tekanan atmosfer di bumi. Cahaya yang dipancarkan matahari berasal dari reaksi fusi termonuklir yang terjadi pada inti bintang. Secara konveksi, energi hasil reaksi fusi tersebut dialirkan ke permukaan. Dari aliran konveksi tersebut, tercipta medan magnet yang sangat kuat di permukaan matahari. Daerah-daerah medan magnet tersebut relatif gelap (lebih dingin) dari pada sekitarnya, sehingga ia dinamakan bintik matahari atau sunspot.

  2. Sunspot ini dianggap sebagai bendungan pasir pada arus air yang liar, nah ketika kekuatannya sudah tak sanggup lagi menahan tekanan arus, maka ia akan ‘jebol’. ‘Jebol’nya sunspot ini akan memuntahkan kandungan energi yang disalurkan sebagai arus proton atau elektron. Energi yang dilontaran keluar matahari tersebutlah  yang disebut sebagai angin matahari. Jika dengan intensitas yang besar maka dinamakan badai matahari.

  3. Proses terjadinya angin matahari. Dimulai dengan terbentuk nya sunspot yang menciptakan medan magnet. Karena kekuatan sudah tak sanggup lagi menahan tekanan arus, maka ia akan ‘jebol’. Jebol nya sunspot ini akan memuntahkan kandungan energi yang disalurkan sebagai arus proton atau elektron.

  4. Kecepatan lontaran angin matahari yang berbentuk plasma itu berkisar antara 20 km/detik hingga 2000 km perdetik namun kecepatan rata rata berada pada angka 350 km/detik. Sehingga perlu waktu 1 hingga 3 hari untuk mencapai bumi. Energi yang dilepaskan dari semburan Korona itu sangatlah besar yaitu 6 x 10^24 Joule untuk sekali lontaran. Ketika melewati Merkurius dan Venus, angin matahari akan langsung begitu saja menerpa atmosfernya, sehingga planet tersebut mengalami peningkatan suhu yang luar biasa akibat dari terpaan aliran proton dan elektron yang dibawanya. Namun demikian, lain halnya ketika angin matahari itu menghantam bumi.
  5. Bumi ini bagaikan magnet yang berukuran sangat besar, dengan kutub-kutub magnetnya hampir berdekatan dengan kutub geografis bumi. Sehingga bumi ini dilapisi oleh medan magnet (magnetosfer) yang berbentuk sebuah perisai yang mirip dengan buah apel, dimana bumi berada pada inti buahnya dan magnetosfer berada pada kulit buah apel.magnetosfer ini terdiri dari beberapa lapisan, dengan lapisan terbawahnya, sabuk radiasi van allen yang berada di sekitar ekuator (khatulistuwa). Layaknya sebuah perisai, magnetosfer dan sabuk van allen melindungi bumi dari terpaan partikel angin matahari.

  6. Ketika angin matahari menerpa magnetosfer, partikel-partikel angin matahari dibelokkan dan tertarik menuju kutub medan magnet bumi. Semakin tinggi energi partikel, maka semakin dalam lapisan magnetosfer yang berhasil ditembus olehnya. Aliran partikel yang tertarik ke kutub medan magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer. Energi yang dilepaskan akibat reaksi dari proton dan elektron yang bersinggungan dengan atom-atom di atmosfer, dapat dilihat secara visual melalui pendar cahaya yang berwarna-warni di langit, atau yang kita kenal sebagai Aurora. Di kutub utara bumi, aurora ini disebut sebagai aurora borealis, dan di kutub selatan, disebut sebagai aurora australis.

  7. Aurora dapat menjadi Indikator yang mengukur Intensitas angin Matahari yang mana jika Aurora muncul lebih lama dan bercahaya lebih terang dari biasanya itu artinya semakin kuat gangguan energy dari Matahari dan hal ini sering terjadi ketika aktifikas Matahari berada pada puncaknya yang terjadi setiap 11 tahun sekali. Selain itu terdapat juga gangguan lanjutan pada medan kutub bumi, yang sering disebut Badai Magnet (Magnetic Strom), sehingga bisa memicu perubahan medan magnet secara mendadak.



Proses Memudarnya Cahaya Aurora

      Cahaya dari Aurora akan semakin jelas terlihat pada tengah malam dan mulai memudar menjelang fajar, formasi yang sering terbentuk menyerupai pita pita dengan warna hijau, kuning, biru dan merah tua. Perbedaan warna tersebut tergantung dari ketinggian lokasi tempat terjadi relaksasi antar partikel, selain itu jenis molekul atmosfer  saat itu juga akan menyebabkan perbedaan warna yang dihasilkan.
           Jika kalian berniat dan berminat untuk melihat keelokan aurora secara langsung, bisa langsung saja berkunjung ke daerah-daerah lintang tinggi, seperti Kanada, New Zeland, Antartika, dll. Ketika aktivitas matahari dalam keadaan stabil, maka frekuensi terbentuknya aurora lebih sering pada bulan-bulan ekuinoks. (ekuinoks musim semi jatuh pada tanggal 23 Maret, dan ekuinoks musim gugur adalah tanggal 21 September). Namun demikian ketika aktivitas matahari sedang meningkat, atau dengan kata lain intensitas angin matahari tinggi, maka cahaya aurora pun akan terbentuk semakin terang.




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Older Posts

About me

Seorang yang masih mencari tempat untuk pulang.
-Tenang, Nyaman, dan Damai-

Lets Check This Out

  • ASTRONOMY INFO
  • CRYPTOCURRENCY
  • DORAEMONKU
  • QOUTE BY SOBIRIN
  • THE JOURNEY

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2019 (7)
    • ▼  November (1)
      • MERKURIUS NODAI MATAHARI, FENOMENA MERKURIUS MELIN...
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Januari (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates