PART 5 INDAHNYA TARIAN AURORA, KOK BISA WARNA-WARNI YAAA ?

by - 07.33


     Pada penasaran ngga sih kok warna arurora bisa beda-beda ada yang merah, hijau, ungu, mejikuhibiniu lahh hahaha. Kali ini kita akan membahasnya Kok Bisa Sihhh.


Alam di sekitar kita tak henti-hentinya menyajikan pemandangan yang luar biasa. Cahaya di kutub utara dan selatan Bumi atau dikenal sebagai aurora ternyata memperlihatkan dinamika pergerakan dan perubahan cahaya secara harmonis. Seolah perubahan cahaya di kutub utara menjadi cermin dari perubahan cahaya di kutub selatan.

Aurora memang nggak bisa kamu lihat di Indonesia, karena ia sebenarnya adalah fenomena cahaya yang disebabkan oleh partikel berenergi tinggi dari angin surya matahari yang berinteraksi dengan medan magnet bumi. Aurora bisa terlihat seperti cahaya orange atau merah di cakrawala. Kadang ia menyerupai matahari terbit atau terbenam. Orang Indian Amerika jaman dulu mengira aurora adalah kebakaran di kejauhan. Ia seperti pita atau ombak yang bergerak-gerak pada malam hari. Nah, lalu kenapa aurora bisa berwarna-warni?

Kali ini kita bakal bahas proses bagaimana aurora bisa punya warna yang beragam. Aurora terbentuk karena interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari yang disebut dengan plasma. plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi. pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gar terionisasi maka terbentuklah plasma. plasma ini dipancarkan matahari ke segala arah (biasanya pada saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi (gejala ini disebut “angin matahari”/solar wind), saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang indah.

Aurora bisa berwarna hijau, merah, atau biru. Seringkali mereka akan menjadi kombinasi warna, dengan masing-masing warna terlihat pada ketinggian yang berbeda di atmosfer.

  • Biru dan ungu: kurang dari 120 kilometer (72 mil)
  • Hijau: 120-180 km (72-108 mil)
  • Merah: lebih dari 180 km (108 mil), kecuali bila surya maksimum sangat aktif dalam siklus matahari, warna merah mungkin muncul pada ketinggian antara 90 dan 100 km (54-60 mil) saja
Perbedaan itu bisa terjadi karena kadar ion pada tiap tingkatan atmosfer beda-beda. Ion oksigen memancarkan cahaya merah dan kuning. Ketika molekul nitrogen mendapat benturan partikel, akan memancarkan cahaya ungu kemerahan. Nitrogen, akan memancarkan cahaya biru: sedangkan nitrogen yang netral akan memancarkan cahaya merah.

Karena itu, orang-orang baru dapat melihat garis cahaya merah, biru, hijau dan ungu yang berselang-seling menyelimuti angkasa. Bahkan aurora yang indah cermerlang memperlihatkan bentuk yang selalu berubah, ada yang berbentuk tirai, busur, pita, sinar dan berbagai macam bentuk lainnya.










You May Also Like

0 komentar