PART 5 INDAHNYA TARIAN AURORA, KOK BISA WARNA-WARNI YAAA ?
Pada penasaran ngga sih kok warna arurora bisa beda-beda ada yang merah, hijau, ungu, mejikuhibiniu lahh hahaha. Kali ini kita akan membahasnya Kok Bisa Sihhh.
Alam di sekitar kita tak henti-hentinya menyajikan pemandangan yang luar biasa.
Cahaya di kutub utara dan selatan Bumi atau dikenal sebagai aurora ternyata
memperlihatkan dinamika pergerakan dan perubahan cahaya secara harmonis. Seolah
perubahan cahaya di kutub utara menjadi cermin dari perubahan cahaya di kutub
selatan.
Aurora memang nggak bisa kamu lihat di Indonesia,
karena ia sebenarnya adalah fenomena cahaya yang disebabkan oleh partikel
berenergi tinggi dari angin surya matahari yang berinteraksi dengan medan
magnet bumi. Aurora bisa terlihat seperti cahaya orange atau merah di cakrawala.
Kadang ia menyerupai matahari terbit atau terbenam. Orang Indian Amerika jaman
dulu mengira aurora adalah kebakaran di kejauhan. Ia seperti pita atau ombak
yang bergerak-gerak pada malam hari. Nah, lalu kenapa aurora bisa
berwarna-warni?
Kali ini kita bakal bahas proses
bagaimana aurora bisa punya warna yang beragam. Aurora
terbentuk karena interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan
dari matahari yang disebut dengan plasma. plasma adalah partikel sejenis gas
yang telah terionisasi. pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu
yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gar terionisasi maka
terbentuklah plasma. plasma ini dipancarkan matahari ke segala arah (biasanya
pada saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah), kemudian saat
mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka
plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi (gejala ini disebut “angin
matahari”/solar wind), saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi
eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang indah.
Aurora bisa berwarna hijau, merah,
atau biru. Seringkali mereka akan menjadi kombinasi warna, dengan masing-masing
warna terlihat pada ketinggian yang berbeda di atmosfer.
- Biru dan ungu: kurang dari 120 kilometer (72 mil)
- Hijau: 120-180 km (72-108 mil)
- Merah: lebih dari 180 km (108 mil), kecuali bila surya maksimum sangat aktif dalam siklus matahari, warna merah mungkin muncul pada ketinggian antara 90 dan 100 km (54-60 mil) saja
Perbedaan itu bisa terjadi karena
kadar ion pada tiap tingkatan atmosfer beda-beda. Ion oksigen memancarkan
cahaya merah dan kuning. Ketika molekul nitrogen
mendapat benturan partikel, akan memancarkan cahaya ungu kemerahan. Nitrogen,
akan memancarkan cahaya biru: sedangkan nitrogen yang netral akan memancarkan
cahaya merah.
Karena itu, orang-orang
baru dapat melihat garis cahaya merah, biru, hijau dan ungu yang
berselang-seling menyelimuti angkasa. Bahkan aurora yang indah cermerlang
memperlihatkan bentuk yang selalu berubah, ada yang berbentuk tirai, busur,
pita, sinar dan berbagai macam bentuk lainnya.
0 komentar